PASURUAN – Jika musim lalu ada degradasi, maka Persekabpas tentu sudah masuk di dalamnya. Tim kebanggaan masyarakat Pasuruan ini berada di urutan dua terbawah bersama Persegi Bali FC, ketika tampil di wilayah timur.
Namun, karena musim ini ada format Superliga, dan menuntut klub Divisi Utama lebih banyak, maka The Lassak -julukan Persekabpas pun selamat. Musim 2008 ini, Persekabpas pun masih bisa menyeruak masuk ke pentas Divisi Utama.
Hanya yang perlu digarisbawahi, wilayah timur seolah menjadi momok buat Persekabpas. Dua musim, tahun 2005-2006, performa Persekabpas mentereng ketika di wilayah barat. Namun, ketika 2007 berada di wilayah timur, posisi mereka jeblok, meski kucuran dana APBD tahun lalu lebih besar.
Menurut Sekum Persekabpas Asfatah Wijaya, musim ini sebenarnya Badan Liga Indonesia (BLI) sudah memutuskan untuk tiga format wilayah untuk Divisi Utama. Yakni, wilayah barat, tengah dan timur. “Salah satu pertimbangan pembagian wilayah adalah disesuaikan dengan letak geografis masing-masing tim,” ujar Asfatah, beberapa waktu lalu.
Bagaimana dengan Persekabpas? Fatah sendiri mendapatkan bocoran jika Persekabpas kembali masuk ke wilayah timur. Fatah bersama pengurus lainnya pernah meminta agar BLI bisa menempatkan Persekabpas ke wilayah tengah. Hal ini agar biaya perjalanan dan cost pertandingan relatif lebih murah.
Namun, usaha ini mentah. Sebab, BLI punya alasan lain, karena masuknya Gresik United (GU) dan Persema yang sama-sama di wilayah timur. “Lha, kalau GU saja yang lebih dekat dengan Bojonegoro masuk ke wilayah timur, masa Persekabpas bisa meloncat ke tengah. Jadi, hal ini sebenarnya sudah kita usahakan maksimal,” tegasnya.
Jika informasi bahwa Persekabpas masuk wilayah timur itu benar terjadi, maka anggaran yang terploting juga relatif besar. “Hanya, karena terbagi tiga wilayah, jumlah pertandingan lebih sedikit dibanding tahun lalu. Karena, jumlah tim di beberapa wilayah juga berkurang. Sehingga, biaya yang dikeluarkan juga bisa ditekan,” cetusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar